istriku


SETELAH Aku kembali Kekampung sendiri ,tekadku sudah melengkung untuk tidak kembali berburu kemalasyia .aku ingin menemani istri tersayang dan malaikat kecilku selamanya .pagi masih cerah .burung kepodang berkikuk menyambut kedatanganku.aku tahu mereka akan meluapkan kemesraannya selama aku dirundung bebatuan dan diiris celurit keluarga,hanya burung itu bercakap-cakap kepedihan dan rasa maluku yang menggunung ini.seuntai kepedihan yang kupendam dari negri malasyia.begitu masyarakan kampung menyambung dengan air mata gembira ,aku justru terluka menginjak Tanah Kampung Dukun ini.walaupun mereka mengiringi rebana dan Sesajin petuah Mbah Seto guru kedoh keselamatan. sepertiku agar penjaga kampung ini cepat mengenaliku ,agar ia tidak minta tumbal susulan dengan kedatangan tamu yang sudah tak lama menapakkan kakinya dikampung sehingga tidak terdata sebagai terdaftar orang selamat,begitu orasi petuah kampung tadi ,hingga sore melambaikan dan menutup mata memberiakan teriakan .malam kembali turun .entah menyapa siapa!.

Pantun-pantun masyarakat menjadi kata terluka dihati .dupa kemeyan mengiringi jalanku di arang pawai .aji-aji kombut metotop ate sesear ,baerek lancat ebumi sataon endhu .bulan ben aengsusu esabak ebudhina ate sesear .tela… ate keta mamacha dhalam mimpi malam-malam.sakeng udhik tak anggui mimpi-seungguan ,karna mon jege peteng ngubu asap odhi’ setak karoan .aji-aji pamungkas lopot lopot dari tataneman ,aji-aji tondun lopot dari pasang pesang edelem ate tak karuan .irama musik kampung bergantian menyiarami tubuhku,begitupun beras kuning mertua .iya ,aku tersenyum melihat istri .mereka bersandiwara dengan kekuatan Arok .

ketika menginjak halaman rumah. sore masih menanam secangkir kopi .aku kanget tentang puisi rembulan .aku dapat menyimkap sajak sekian tahun setelah bersua dihalaman rumah ini. tanaman yang kutinggal sudah asri ,buahnya lebat sekali .sang istri sangat pandai menyiram tanaman ini sehingga menjadi tempat malaikat rizki.

Sebelumnya aku merasa malu menemui istri dan malaikat kecil ,yang pasti mereka berharap para tetangga akan ramai ramai datang bersilaturrahmi kerumah ,sedangkan aku pulang tampa ongkospun !.

“sudalah bang jangan sipikirkan ,kebetuln buah-buahan yang yang kita taman kemarin di Pasar laris semua ”.kata sang istri dalam senyumnya

“tapi aku,….?”

“sudahlah bang tenang aja ”

Tapi aku tetap saja malu menundukkan kepala di depan istriku .tamu tamu semua sudah berdatangan ,anak-anak kecil mengulurkan tangan di depan halaman .suasanapun tak canggung layaknya tidak terjadi apa-apa pada diriku .aku menyaksikan sunyum dan tawa tamu-tamu di rumah .selamat …selamat..,selamat!.Ah siapa yang selamat ?.

Sudah Empat hari aku di rumah .pagi –pagi benar istriku dan anakku tiba-tiba menghilang tanpa memberi tahu .ia bingung .tak habis pikir .setiap muhaimin berpapasan di jalan selau menanyakan istri dan anakku .”buk Sasmy dukun Kampung itu,”jawab orang-orang dijalanan .apa mungkin istriku kerjaannya selama ini? ,ah tidak mungkin! .

Aku cari sampai keliling kampung pandian tapi tidak ditemukan .akhirnya aku putuskan menunggu rembulan memberi kabar sampai mereka kembali .Suasana menjadi beku malam ini .Ranjang dan tumpukan kasur menjadi hamparan batu yang menghadang pertemuan Arjuna dan Srikandi.biasanya datang suatu masa yang baru dijelajah menumpuk akta sejarah ,malam pertama bagi istriku .yang selalu dirundung sepoi-sepoi malam .seharusnya kedinginan berdua dibukit pelaminan ini .mendengarkan kicauwan burung yang hinggap diranting pohon jendela .dulu sebelum begini aku dan istri selalu mengartikan romantisme sandungan nyanyian .dari bait selalu menukil Armada di lubuk jiwa .entah suarapun mengeja lukanya hati dipagi hari tiba-tiba sedikitpun peri tak terjamah oleh asa kehidupan ,aku tidak mengerti suasanapun berbeda .mereka sedang dirundung pilu atau sebuah idaman yang kupendam hingga membuat mereka mengukirku lebih jauh ke Pantai .tidak dilembaran sejarah yang dulu saat sama-sama dirungdung kerinduan .

Di kamar Rasty anakku ,boneka yang berjejeran berantakan ,buku-buku cerita ,tiba –tiba diujung penglihatan mataku ada retakan surat anakku,kuambil,tulisannya singkat ;

Surat..

Rasty berjanji akan sekolah terus sampai sukses walaupun hanya anak dari buah-buahan ibu

Rasty ,2009

Aku cukup memahami makna surat Rasty meskipun konsonan kata-katanya sulit tuk di eja .hatiku lebih remuk dari seisi ruang kamar anakku ini.ternyata selama berpuluh puluh tahun kerja ternyata pulang tanpa membawa satupun kebahagian Rasty ,air mataku terus menangis merasa berdosa bessar terhadap keluarga ini.muhaimin terus menangis memeluk foto anaknya “maafkan aku nak,maafkan aku ”.sedikit sedikit ia berteriak ,hinga ruangan kamar terasa dipenuhi suara pemburu.

Muhaimin semakin gelisah ,hari sudah petang ,istri dan anaknya tak kunjunag pulang ,ia mondar mandir terus ke halaman kadang kelorong .matahari sudah kembali petang ,kegelisahannya membuat ia tak bisa membuat puisi dimata tidurnya ,dirinya heran kenapa tidak ada satupun tetanga mengetahui rimbanya.Belakangan ini aku semakin tidak paham kepada istiku ,sedikit-sedikit menghilang ,muhaimin gelisah terus …gelisah ..!.

Tiba-tiba ia kembali terkejut sinar mentari menyilaukan sinarnya lewat celah jendela , ternyata hari sudah siang tapi tanpa kabar satupun hari ini .ia hanya berjalan kekamar istri ,Rasty dan halaman belakang ,tapi semua hampa .butir –butir senja sudah menaruh harapan diambang hati .kerinduanpun rasanya menukil raksasa dimalam hari saat rembulan menyapa ranting daun .angin santer menyandarkan sepuluh Asmara ditepi pantai Bungin.semuanya adalah aku .

Tapi dupa dan culurit dirumah mengiris-ngiris tanah madura .diam membuatku tak diganjil cakar harimau penguasa rimba .aku akan menggoreskan tanda dilehermu .siapa yang berani memaksaku ! kalaupun dewa-dewa akan kutebas seperti Sasajen malam jum’at kliwon .

***@

Dihari yang ketuju muhaimin terpaksa mengelilingi kampung pandian ,dan sampang sekitar tujuh hari tujuh malam kalau menempuh perjalanan.sampai dibukit tinggi ,kampung pedalaman ,jalannya terjal dan menganga. kata orang sekitar kampung saobi kangean .muhimimin melihat dari atas puncak gunung ada gubuk kecil terlihat samar,terpaksa iapun harus menuruni. menurut orang di bawah bukit kampung saobi tersebut ada perkebunan luas

“Rasty….,Rasty…dimana kau anakku ”

“Rasty….,Rasty…anakku ada dimana kau ?”.

Suara muhaimin menggelegar ke angkasa terdengar sayup-sayup memantul di lorong-lorong pedesaan yang masih sepi tak terjamah oleh kendaraan-kendaaraan hanya suara burung-burung di pucuk dedaunan menghias pagi .

Sesosok manusia tak dikenal berada diantara hutan belantara dan sayup angin dingin menyilaukan rambut perimadona desa ,jantung tersentak berantakan ,manusia yang bernaung di pelapah jantung angin dan payung mentari diantara kota rambutan dan mangga yang sedang mencumbui bumi ujung saobi dimusim semi ,rasanya tak asing dimimpi ,itu pasti helmy istriku ! kurang ajar !.muhaimin mengumpat ambisi ,tersentak-sentak berlari menuju manusia di reremputan hijau .”istriku sedang mencuri ,awas kamu bangsat,siapa yang mempelajari perbuatan ini ”.

“ayah ,cepat kemari? Tatkala emosi bergelorah terbakar dalam hati muhaimin ,serbutan-serbutan setan memaksanya untuk mengutuk istrinya ,suara malaikat itu mengunci rapat sepak kedua kakinya hingga semua luapan zamzam meredam macet luapan bergelombang di kaki bukit angin panas yang terkenal angker penuh kutukan dua mahluk hantu dan vampir itu ,yang rela dijadikan Sesembahan si Ratu Geni Sesappik Agung Maha yang menguasai Raksasa Kampung Saobi.

“ayah itu ibu …dia sedang menjalin cinta untuk keluarga ”

“tapi bukannya ibumu sedang…..? ”

“iya ibu memetik cinta dimusim panas ,ia menjanjikan Rasty untuk tidak boleh bergantung kepada seseorang walaupun kepada ayah ”,jawab Rasty si centil perimadona kedua di kampung Magelan sesudah si Sittibunggen maha dahsyat anak juragan kopi.

“maksud kamu ibu …..?”

“iya, semua perkebunan ini milik ibu.ini rahasia tuhan yang tak pernah ayah ketahui dan tidak ada di Negeri orang seperti Bapak yang katanya berpuluh-puluh tahun sedang mencari rahasia Tuhan .tapi sudahlah jangan dipikirkan .ayo kita kesana keibu .”

“sasmy maafkan abang ,selama ini tidak pernah memberikan rembulan dihatimu .abang merasa malu menukil kehidupanku .abang hanya selau menjanjikan sepucuk patamorgana yang kukemas dalam biji bambu emas dari istana raja .maafkan abang ,abang rela dituntut. ”seluruh tubuh muhaimin melemas seakan menyembah pelangi dilangit. mengutuk dirinya yang tak pernah sampai kerembulan,tak pernah menjatuhkan embun dimalam hari.

“Abang seharusnya Aku dan Rasty yang bersukur ,abang kembali berembun dimalam hari .”rasty sembunyikan embun dimalam hari itu sesungguhnya ,ia bersyukur abangnya pulang kampung halaman .ia berjanji akan merahasikan penyakit Kanker Otak dan Liver suaminya itudan penyakit yang menggorogoti tubuh abanya .setelah aku mendengar laporan dari dokter malasyia kemarin abangku butuh istirahat .aku meminjam modal kepada H .Rahmatullah penguasa gudang tembakau Di Tambaklongsor bluto,untuk membeli perkebunan Buahan-Buahan ini.

“sudahlah semua itu sudah berakhir .yang penting abang tenangkan ,tidak usah kemana-manalagi ”

“terimakasih isriku sayang ,kau memang Istri yang paling berharga di Negaraku”.ahirnya mereka berpelukan mesra disaksikan ranting pohon dan senyum pelangi .

Sungguh Negeri terhampiri rahasia tuhan ini tidak pernah manusia menukil sekertas bejana yang dilantunkan dalam ilahinya .bahkan ketentuan itu selalu bersebrangan dengan bebatuan dan bara api manusia yang selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sadeje