FOLLOW-UP; NASIONALISME KITA

Memperingati Hari Pahlawan 10 November sudah seringkali kita laksanakan sebagai bangsa Indonesia lahir dibumi pertiwi Indonesia . Sudah menjadi kewajiban sebagai anak bangsa memperingati, mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah berhasil mengusir tuntas penjajah yang mengubrak-abrik kekayaan Indonesia,mengobrak-abrik keimanan dan menelantarkan bangsa ini. Tapi sebenarnya yang paling dari peringatan Hari Pahlawan adalah bagaiamana kita bisa mem-follow up rasa nasionalisme kita.

Kalau anak bangsa melihat sejarah pra kemerdekaan Indonesia ,bagaimana mereka berjuang, merebut. kita akan mengingatkan pada isi UUD ’45 dalam alinea ,Dan atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan yang bebas maka dengan ini rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya …, ada 2 statement kuat barangkali perlu diingat. Pertama berkat rahmat Allah yang maha kuasa ,bapak para pejuang Indonesia .kita masih ingat dalam sejarah senjata bambu runcing yang digunakan pejuang melawan peluru yang digunakan penjajah menghabisi rakyat Indonesia.tapi bambu runcing bukan berarti melemahkan semangat pejuang ,justru bukan runcing dan pistol yang menghilangkan nyawa pejung ,beliau berani mati ,tidak pantang menyerah .berkat rahmat allah dan jiwa kesemangatan untuk mengusir mereka yang berani mengambil kekayaan milik Indonesia.

Secara logika kita bisa memastikan kemampuan bambu runcing dibanding pistol yang akan hanya menghilangkan nyawa satu saja ,dengan jarak 5 meter baru kena ketubuh lawan .tetapi pistol berapapun manusia bahkan sembunyipun peluru pistol mampu menembus tembok penghalang musuh .semuanya terjadi atas kehendak allah swt. Biarpun rakyat Indonesia tanpa senjata kalau allah swt memenangkan pahlawan Indonesia ,pasti akan terjadi .

Kedua, didorong keinginan luhur . para pejuang terdahulu pra kemerdekaan Indonesia ,tidak ada suatu harapan apapun apalagi demi kepentingan pribadi .berbagai ragam kompleksitas agama ,suku dan bangsa tidak menjadi persoalan .satu komitmen membangun bangsa Indonesia demi generasi masa depan .hati para pejuang sungguh berhati mulya.pahlawan tanpa jasa ,beliau berhati luhur iklas membela bangsa ini

Allah swt benar-benar akan memenangkan orang yang bersabar dan iklas membela agama,nusa dan bangsa .sebagaiana rasul saw bersabda ,membela tanah air adalah bagian dari iman .salah satu keimanan yang telah dicontohkan para pahlawan bangsa Indonesia .tidak sekedar duduk di masjid tafakkur kepada allah ,tapi nilai keimanan para pejuang telah teraplikasikan .lebih dari itu ,para penjajah Indonesia sedang mengkafirkan umat islam .

Pejuang-pejuang kita (Indonesia) sangat menentang keras orang belanda sehingga para pejuang ulama menyatakan, barangsiapa meniru belanda (red,penjajah) maka ia sama halnya dengan mereka. Umumnya meski bangsa ini sudah merdeka, tetapi apabila dalam kehidupan kita masih tertanam system kehidupan seperti orang-orang belanda, maka kita sama halnya terjajah dan perlu dipertanyakan kembali rasa nasionalisme yang ada pada diri kita.

Dari gambaran diatas ,penulis mempertanyakan pernahkah terlintas dibenak generasi bangsa ini untuk berfikir atau memandang jiwa pejuang Indonesia untuk direfleksikan dalam bentuk aplikasi sahari –hari .memang para pehlawan bangsa sudah lama sekian lama meninggalkan Indonesia ini ,mereka hanya meninggalkan jasa-jasa kepada generasi selanjutnya untuk kita rawat ,kita lestarikan bersama.

Pahlawan habis subuh

Ketika Negara mengalami krisis multidimensi yang di sertai kemiskinan dan bencana alam tak ada ujung-ujngnya di Negara kita. Mulai dari longsor melanda perkotaan dan pedesaan, bencana aceh dan sekitarnya, bencana alam, gempa jogja dan Sumatra yang baru-baru ini terjadi. Entah apa yang ada di benak kita masing-masing setiap bencana itu datang atau malah berhenti memiirkan saudara-saudara kita yang sedang minta pertolongan.

Kasus demi kasus sering propaganda, hukum tak lagi menjadi tempat penyelessaian. Sebatas wacana kian merakit agar masyarakat bingung siapa yang benar dan salah? Lihat wajah peminpin kita sekarang yang duduuk di gedung MPR-DPR dan presiden. Apa yang telah mereka perbuat untuk bangsa ini ke depan. Apabila rakyat kemiskinan melilit rakyat Indonesia. Sikap mereka yang senantiasa respon sesaat. Itu memang butuh pertolongan jawabnya lantang di depan umum. Besar mulut namun hatinya sedang melilit. Kedatangan bencana, kemiskinan yang di rsakan rakyat Indonesia besar juga bagi para pemimpin kita. Bagi mereka rakyat adalah pujaan, orang miskin adalah kecintaan ,orang lemah adalh kehormatan dan orang tertindas adalah idola, meminjam istilah sofi prasetyo.

Bagi yang awam menganggap mereka orang yang terhebat di negri ini, karena yang merek lakukan sebuah bentuk penganbdiannya, memberikan yang terbaik untuk bangsa. Terkadang kesannya seolah-olah istri dan anak-anak dan keluarga di terlanterkan demi perjuangan membela masyarakat di masa ini yang kerap kali penuh kepentingan.

Mungkin kita sudah lupa isi lagu kebangsaan ,jasa-jasa para pahlawan .disekolah dasar,menengah,sampai sekolah tinggi yang mengingatkan bagaimana perjuangan mereka merebut,mempertahankan ,dan membina anak-anak generasi supaya kelak kesatuan bangsa ini semakin utuh dan terjaga.

Entah siapa yang memulai kerusakan dinegeri ini.

Jujur,sebagai anak bangsa ingin rasanya mempertanyakan kepada orang yang telah mengajari melakukan kerusakan di negri suci Indonesia ini .darimana mereka memperoleh sifat serakah tersebut sampai melakukan koropsi,kolusi dan nepotisme. Apakah tidak cukup gaji banyak itu untuk digunakan dirinya dan keluarga ,kalau memang engkau bersifat iklas,luhur,dan penuh tanggung jawab.

Ada apa sebenarnya ketika mereka berlomba-lomba merebut kekuasaan ,berlomba-lomba ingin merasakan kursi empuk itu dan gaji besar melimpah ruah ,mungkinkah mereka sebagai pahlawan ?.ketika kasus pencurian dilakukn rakyat miskin hukuman setimpal yang mereka berikan ,tetapi apabila kasus ersebut dilakukan oknom petinggi pemerintah ,hnya sebatas wacana yang diulur-ulur sebagi penguatan hokum .miris sekali sejarah pasca kemerdekaan Indonesia ini .generasi kegenerasi selanjutnya akan kerasukan banyaknya pilihan yang diciptakan oleh bapak pejuang sekarang,mereka mengajarkan jalan tidak benar .kalau seorag bapak mengajarkan terhadap anak kecil, anak hanya menganggukkan kepala ,nunut perintah karena itu ilmu pengetahuan pertama kali yang anak terima didunia.

Pahlawan habis subuh,istilah yang di ungkapkan sahabat sofi prasetiyo mungkin lebih asyik sebagai predikat terbaik untuk mereka bila tak pernah melihat dan tahu bagaimana mereka berjuang ,dengan cara mereka sendiri . rakyat ,orang miskin ,orang tertindas mereka pikul masuk kantor keluar kantor ditengah-tengah terik matahari dn derasnya hujan ,dan mereka tunjukkan pada pejabat public bermasalah agar iba dan sebagian dari hasil dari korupsinya dibagi-bagi dengan mereka dan yang mereka pikul.

Bung karno mengatakan jangan pernah melupakan sejarah(jasmerah).mungkin yang salah persepsi tentang jasmerah itu,dengan cara memperingati hari jadi nasionalisme mereka mengatakan sudah menjadi salah satu kategori orang nasionalisme. Karma jasmerah maknanya padat sekali ,menuntut secra serimonial .tetapi lebih dari itu,rasa nasionalisme kepahlawanan mampu membawa diri kita sebagai pemimpin penuh tanggung jawab mengenban amanat yang telah diberikan allah swt.bagaimana rasa perjuangan untuk memberikan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan pada generasi bangsa agar siap bersaing dengan Negara maju .

Ekonomi kerakyatan benar-benar kita pergunakan untuk kepentingan rakyat mengentaskan kemiskinan dan lain sebagainya berjuang membela bangsa ,Negara Indonesia ini.tapi ingat,dengan ikhlas tanpa kepentingan apapun .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terimakasih sadeje